Senin, 01 Februari 2010

Queen Soendoek 19

Meski sudah dicegah, Deokman (Lee Yo-won) tetap nekat membeberkan siapa pemilik belati Raja Jinheung. Sebelum Deokman sempat bicara, Putri Cheonmyeong (Park Ye-jin) dengan air mata berlinang mendahului dengan memberitahu Ratu Maya siapa sang nangdo sebenarnya.

Begitu mendengar kalau Deokman adalah saudara kembar Putri Cheonmyeong, mata Ratu Maya (Yoon Yoo-sun) langsung membelalak. Dengan gugup, Deokman terus meminta maaf karena semula menganggap semuanya adalah lelucon Putri Cheonmyeong untuk menghukumnya. Namun demi melihat ekspresi sang putri dan ratu, Deokman sangat terpukul.

Deokman langsung menepis tangan Ratu Maya yang memegangnya, dan buru-buru pergi dari tempat itu. Dibelakangnya, Ratu Maya menangis meraung-raung sambil ditenangkan Putri Cheonmyeong. Sementara itu, Yushin (Uhm Tae-woong) berusaha menenangkan Deokman yang masih tidak bisa menerima kenyataan kalau dirinya adalah putri raja.

Setelah keadaan mulai tenang, Putri Cheonmyeong mendekati Deokman dan menceritakan tentang ramalan kuno kerajaan Shilla dan rencana Mishil menggunakan ramalan tersebut untuk menguasai tahta. Penuturan tersebut membuat Deokman semakin sedih, ia memutuskan untuk pergi sejauh mungkin namun Yushin mencegahnya.

Melihat Deokman histeris, Yushin buru-buru memeluk sambil menghiburnya. Setelah Deokman sedikit tenang, Yushin mengajaknya ke tebing dimana ia biasa menenangkan diri. Begitu Yushin pergi menjauh, Deokman melampiaskan beban dihatinya dengan menangis sekencang-kencangnya.

Di istana, Putri Cheonmyeong dan Ratu Maya menyembunyikan apa yang terjadi dari Raja Jinpyeong (Jo Min-ki). Pelan-pelan keduanya mulai bisa mereka-reka apa yang terjadi mulai dari munculnya Sohwa (Seo Young-hee) di istana hingga keterlibatan Chilseok (Ahn Kil-kang).

Satu-persatu tabir rahasia mulai terungkap, Seolwon (Jun Noh-min) mengutus Seokpum (Hong Kyung-in) untuk menyelidiki siapa yang berhasil menyusup masuk ke balai pertemuan istana. Begitu ketahuan kalau pelakunya adalah Jukbang (Lee Moon-shik), anggota klan Kembang Naga itu langsung diciduk dan diinterogasi sambil disiksa.

Tidak tahan disiksa, Jukbang akhirnya menyebut nama Deokman. Sebelum dirinya sempat bicara lebih banyak, muncul pasukan pimpinan penasehat Eulje (Shin Goo) dan Kim Seohyeon (Ju Sung-mo) yang langsung mengambil-alih penyelidikan.

Di puncak tebing air terjun, Putri Cheonmyeong berusaha menghibur Deokman. Namun, sang nangdo memutuskan untuk kembali ke padang pasir karena kehadirannya hanya membuat masalah di Seorabol. Ucapan itu keruan saja membuat Putri Cheonmyeong terpukul, karena ia menganggap Deokman adalah salah satu pilar kekuatannya.

Sikap Deokman yang sembrono membuat Yushin marah, ia meminta Deokman untuk bertahan dan menghadapi jalan hidupnya yang baru dengan gagah-berani sesuai dengan semangat klan Kembang Naga. Dengan wajah serius Yushin menyebut bahwa selama Deokman tidak pergi, pria itu berjanji bakal membantu Deokman sekuat tenaga.

Fakta kalau Deokman berada dibelakang kasus penyusupan di balai pertemuan istana membuat Putri Cheonmyeong dipanggil ke hadapan Raja Jinpyeong dan penasehat Eulje. Meski wajahnya pucat, Putri Cheonmyeong mengaku tidak tahu apa-apa.

Saat berada dikediamannya, Putri Cheonmyeong dikejutkan oleh kemunculan mendadak Deokman. Rupanya, Deokman memutuskan untuk menuruti permintaan Putri Cheonmyeong untuk tinggal sementara di Gunung Joongak sambil menunggu keadaan tenang.

Setelah memanggil Yushin, Eulje memerintahkan Alcheon (Lee Seun-hyo) dan Imjong (Kang Ji-hoo) untuk meringkus Deokman. Baru saja keduanya bergerak, tiba-tiba mereka melihat Yushin menarik Deokman ke atas kuda. Saat dicegat, Yushin malah memacu kudanya sekencang mungkin.

Bisa ditebak, akhirnya terjadi kejar-kejaran antara Yushin-Deokman dan Alcheon-Imjong. Di saat yang sama, penglihatan Chilseok, yang membuka perban matanya, sudah pulih. Secara tidak sengaja, ia melihat Yushin dan Deokman, dan sangat terkejut begitu melihat wajah Deokman yang tidak asing lagi baginya.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar