Kamis, 04 Februari 2010
Memories of Bali 16
Saat berpapasan, In-wook memanggil Jae-min dan mengajaknya mengobrol ditempat sepi untuk sesuatu hal. Saat tinggal berdua, ia memukul atasannya tersebut dan menegaskan supaya Soo-jung tidak diganggu lagi. Dirumah, Mi-hee menasehati Soo-jung untuk mengganti harapannya dengan cinta.
Di galeri seni, Young-joo berusaha 'cuci tangan' dengan mengatakan bahwa In-wook lah yang memaksanya untuk terus berhubungan, bahkan menambahkan bahwa salah satu tujuan pria itu mendekatinya adalah demi status. Hal ini dilakukan setelah ibu Jae-min mendapati foto-fotonya saat mencium In-wook di mobil.
Tidak hanya itu, ia juga mengajak Jae-min bertemu di kafe dan menasehati pria itu supaya tidak memberi Soo-jung impian yang terlalu muluk. Dengan dingin Jae-min berpamitan dan langsung menuju rumah Mi-hee, namun disana ia bertemu dengan In-wook yang dengan telaten sedang merawat Soo-jung yang sakit. Keduanya kembali terlibat baku-pukul, dan terhenti setelah Soo-jung muncul.
Karena harga diri tinggi, sulit bagi Jae-min untuk mengatakan maaf. Ia berusaha menunjukkannya dengan cara lain yaitu mengembalikan ponsel Soo-jung, berjanji akan menelepon, dan pergi. In-wook kesal melihat gadis itu lemah menghadapi sikap pongah Jae-min, namun Soo-jung dengan dingin mengucapkan terima kasih karena telah membelanya yang dianggap telah diperbudak uang.
Paginya saat masuk kerja, Soo-jung terkejut melihat posisinya telah ditempati orang lain. Namun sikap gadis itu sudah berubah, tanpa ragu-ragu ia melawan ketika Young-joo berusaha memojokkannya. Saat kembali ke apartemen, ia menelepon Jae-min (yang kaget campur senang) dan mengajaknya makan malam bersama.
Usai acara romantis tersebut, keduanya kembali ke apartemen. In-wook yang menelepon terkejut mendengar Soo-jung sudah berada di apartemen Jae-min, dan langsung memanggil taksi untuk menyusul. Melihat Soo-jung hendak pergi, Jae-min menahannya dengan berurai air mata.
Rasa takut kehilangan gadis itu membuat Jae-min melupakan siapa dirinya dan setengah mengemis meminta Soo-jung untuk tetap tinggal. Dengan lembut, Jae-min mendekatkan wajahnya dan mencium gadis yang dicintainya itu. Ditengah perjalanan, In-wook berubah pikiran dan kembali ke rumah.
Setelah bermesraan, Jae-min melihat Soo-jung tidak bereaksi dan menawarkan untuk mengantarkan gadis itu pulang. Suara mereka terdengar oleh In-wook yang mengurung diri dikamarnya. Esoknya, pria itu masuk ke ruang kerja sang atasan tepat pada saat Jae-min sedang menelepon Soo-jung. Dengan gugup, Jae-min mematikan ponselnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar