Kamis, 04 Februari 2010
A love to Kill (5)
Begitu sampai dirumah, Eun-seok terkejut mendengar berita dari keluarganya yang menyebut kalau Min-joo yang dicintainya berusaha memeras lewat foto-foto mereka saat masih sebagai kekasih. Keruan saja, perasaannya hancur-lebur apalagi begitu melihat bukti-bukti didepannya.
Tidak ingin nasib putrinya dipermainkan, Park Ja-kyeong berusaha menelepon pihak kepolisian supaya menangkap Min-joo. Namun, hal tersebut dicegah oleh Eun-seok, yang memutuskan untuk menemui si pemeras. Mereka sudah tentu tidak tahu bahwa dalang semua itu adalah Da-jeong, yang menganggap justru Eun-seok lah yang tidak tahu diri karena meninggalkan Min-joo saat sudah tenar.
Sambil berjalan dengan lantai gontai, Eun-seok menuju tempat pertemuannya dengan para pemeras diikuti oleh Bok-gu dari belakang. Didalam restoran, gadis itu bertemu dengan Da-jeong dan Park Mi-sook yang menyamar sebagai adik Min-joo.
Berlawanan dengan rencana semula, Mi-sook malah kelepasan bicara soal Eun-seok yang diduga meninggalkan Min-joo karena uang sehingga hati gadis itu makin sakit. Kesalahpahaman akhirnya semakin parah, Eun-seok menawarkan uang dalam jumlah besar untuk setiap fotonya bersama Min-joo.
Ketika melangkah keluar, Da-jeong dan Mi-sook tidak melihat Bok-gu yang tertidur dimobil. Begitu membuka mata, ia melihat Eun-seok melangkah keluar dari restoran sebelum kemudian terduduk di tengah jalan. Demi melampiaskan kemarahannya, gadis itu malah menantang Bok-gu berkelahi, yang sudah tentu tidak diperdulikan.
Berharap apa yang dilakukannya bisa membuat Bok-gu memukul balik, Eun-seok harus kecewa karena sepanjang perjalanan meski terus memukuli pria itu, Bok-gu tidak juga membalas. Namun, sebuah telepon dari pihak rumah sakit membuat Eun-seok untuk pertama kalinya melihat hawa emosi di mata Bok-gu.(mdL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar