Kamis, 04 Februari 2010
Memories of Bali 12
Jae-min yang masih panas mendatangi rumah orangtuanya dan memarahi sang ibu yang diduga sengaja menerima Soo-jung untuk ditindas. Tidak bisa tidur, paginya pemuda itu datang kerumah Young-joo, membangunkan gadis yang sedang tidur itu, dan menyatakan bahwa pernikahan mereka batal.
In-wook yang penasaran karena sudah beberapa waktu tidak bertemu Soo-jung menanyakan keberadaan gadis itu kepada Mi-hee, yang kelepasan dan menceritakan bahwa ia bekerja di sanggar lukis milik ibu Jae-min. Paginya saat berpapasan, In-wook berpesan supaya Soo-jung bekerja dengan giat sebelum pergi meninggalkan gadis itu.
Karena pikirannya kacau, Jae-min lupa bahwa ada rapat penting yang bakal dihadiri oleh direksi perusahaan dan (yang terpenting) sang ayah yang menjabat sebagai direktur utama. Sempat menelepon Soo-jung namun ditutup, ia mati-matian berusaha untuk membuktikan keahliannya tidak kalah dari In-wook. Usai rapat, ayah Jae-min tersenyum puas melihat presentasi anak bungsunya itu.
Kelelahan, didalam ruangannya ia menerima telepon dari Young-joo yang ingin bertemu. Di coffee shop, dengan senyum sinis gadis itu mengatakan mulai menyukai Jae-min dan menolak membatalkan pernikahan mereka. Malamnya, Jae-min menunggui Soo-jung didepan rumahnya dan mengajak gadis malang itu makan bersama. Tidak sengaja, mereka berpapasan dengan In-wook yang baru pulang.
Tidak hanya itu, Soo-jung juga berjumpa dengan ibu In-wook yang datang mengunjungi anaknya. Melihat gadis itu bersama pria lain, pandangan wanita setengah baya itu berubah 180 derajat. Saat makan bersama, Jae-min lagi-lagi salah bicara sehingga Soo-jung tersinggung. Saat hendak pergi, Soo-jung ditahan Jae-min yang mengajaknya untuk makan (lagi) ditempat lain.
Dalam keadaan mabuk, Jae-min mengungkapkan beberapa alasan kenapa ia mengajak Soo-jung keluar, salah satunya adalah karena ia menyukai gadis itu. Kehabisan akal, Soo-jung menelepon In-wook dan meminta pria itu ikut mengantar Jae-min pulang. Saat hendak pergi, Jae-min mendadak bangun dan berteriak meminta supaya Soo-jung tetap tinggal.
Kesal dengan sikap atasannya tersebut, In-wook mempererat genggamannya ke tangan Soo-jung dan berusaha mengajak gadis itu pulang. Namun, Soo-jung sendiri nampak ragu-ragu dan tidak tega melihat Jae-min dalam kondisi seperti itu. Jae-min nyaris saja dipukul, namun In-wook bisa menahan emosi dan pergi. Dibelakangnya, Soo-jung mengikuti tanpa memperdulikan jeritan Jae-min.
Dikantor keesokan harinya, In-wook mendapat promosi sebagai asisten manajer. Ia langsung berinisiatif menelepon Soo-jung dan mengajaknya makan malam, yang diangguki oleh gadis itu. Mendadak, Young-joo muncul dan memandang ponsel yang dipegang Soo-jung dengan tajam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar