Kamis, 04 Februari 2010
A love to Kill (13)
Ketika air mata Eun-seok tak henti berderai, Bok-gu menyatakan tidak akan melepas gadis itu sampai jantungnya berhenti berdetak. Begitu pria itu pergi, mendadak Eun-seok teringat akan sesuatu, sesuatu yang pernah dikatakan Min-joo.
Setelah kejadian itu, Bok-gu nyaris saja ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan ia tahu siapa yang ada dibelakang kemudi. Tidak hanya Bok-gu, Eun-seok juga mengalami perubahan dalam hidupnya dan keesokan harinya meminta supaya sang pengawal mencari pekerjaan lain.
Namun sebagai balasan, Bok-gu malah memperlakukannya bagai seorang putri. Ketika sedang syuting, mendadak Joon-seong muncul dan berusaha memprovokasi baik Eun-seok maupun Bok-gu. Namun, ancaman serta ucapannya yang bernada merendahkan malah ditanggapi santai oleh Bok-gu, yang menyebut akan selalu berada disamping Eun-seok.
Sadar kalau usahanya sia-sia, Joon-seong mengalihkan sasarannya pada Da-jeong. Tidak hanya itu, dalam wawancara yang digelar dalam bahasa Inggris, ia menyatakan Eun-seok siap melepas pekerjaannya sebagai aktris setelah menikah. Karena tidak mengerti, gadis itu hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum.
Demi menjauhkan Bok-gu dari dirinya, Eun-seok berpura-pura mengajak Joon-seong beristirahat di kamar hotel dan setelah sampai, mengurung diri di kamar mandi dalam waktu yang cukup lama. Setelah semuanya selesai, mereka pergi makan malam sambil mengajak Bok-gu. Pria itu tidak sadar bahwa sang rival juga mengundang Da-jeong.
Terburu-buru dan ingin tampil cantik, Da-jeong melangkah menuju kamar kecil dan disana mendengar percakapan antara Bok-gu dan Eun-seok. Keruan saja ia sedih bukan main, dan melangkah keluar restoran dengan gontai. Tidak hanya Da-jeong, Eun-seok juga memutuskan pulang tanpa memberitahu Joon-seong yang menunggu di restoran dengan senyum kemenangan.
Saat berjalan keluar, tanpa sengaja Bok-gu melihat Da-jeong melintas dan sadar bahwa Joon-seong telah menjebak mereka semua. Konfrontasi keduanya tidak bisa dihindari lagi, dan sebelum pergi Bok-gu memaki pria itu dan menyatakan tidak akan membiarkan rivalnya itu menang.(mdL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar