Rabu, 10 Februari 2010
Queen Soendoek 65
Kuatir kedoknya terbongkar, Yeomjong mengutus orang untuk menghabisi Santak (Kang Sung-pil). Sementara itu di istana, giliran Ratu Seon Deok (Lee Yo-won) yang bingung saat diceritakan kalau Bidam (Kim Nam-gil) mengira dirinya menyuruh orang untuk menghabisi sang perdana menteri.
Berbagai kejadian yang begitu mengejutkan membuat kondisi fisik Ratu Seon Deok langsung merosot tajam. Ketika Yushin (Uhm Tae-woong) menghadap, Ratu Seon Deok menceritakan ketidakberdayaannya yang meski sadar kalau Bidam dijebak oleh Yeomjong, ia tetap tidak mampu membela sang pria yang dicintai. Melihat dilema yang dialami sang junjungan, Yushin hanya bisa menatap dengan perasaan sedih.
Meski berat, Ratu Seon Deok akhirnya mengirimkan perintah yang tegas : Bidam dan para pengikutnya harus dihukum mati. Sama-sama memutuskan untuk mengerahkan pasukan, dua orang yang saling mencintai akhirnya harus saling berhadapan dengan taruhan nyawa.
Dengan suara keras, Ratu Seon Deok berpidato untuk memompa semangat tempur pasukannya pasukan. Namun dibelakangnya, Alcheon (Lee Seung-hyo) menatap sang ratu dengan wajah kuatir karena demi melihat wajahnya yang pucat dan keringat yang terus menetes dari dahi wanita penguasa Shilla itu.
Setelah berbicara di depan pasukan, Ratu Seon Deok tiba-tiba nyaris terjatuh saat hendak kembali ke istana. Keruan saja, hal ini membuat Alcheon, Yushin, Chunchu (Yoo Seung-ho), dan Kim Seohyeon (Jung Sung-mo) kuatir.
Bertepatan dengan ambruknya sang ratu, bintang yang berada di atas istana tiba-tiba jatuh dan menghilang. Langsung dianggap sebagai pertanda kalau kekuasaan Ratu Seon Deok sudah mencapai akhir, kesempatan itu digunakan Bidam untuk mengobarkan semangat pasukannya.
Saat tahu kalau penyakit Ratu Seon Deok sudah lama diketahui tabib, Yushin dengan wajah kuatir berusaha mencari tahu. Namun, sang ratu malah berbicara tentang mimpinya bertemu dengan seorang wanita berpakaian putih yang tiba-tiba memeluknya sambil meneteskan air mata. Kuatir kalau Ratu Seon Deok mulai mengigau, Yushin diingatkan oleh Alcheon untuk mengurungkan niatnya bertanya tentang penyakit sang putri.
Begitu diberi ijin untuk mengerahkan pasukan, Yushin mulai menyusun strategi. Meski sempat diserang, Bidam mengira kalau apa yang dilakukan Yushin adalah demi memancing pasukannya keluar sarang. Perkiraannya salah besar. Tiba-tiba terjadi kehebohan di luar markas musuh, bintang yang semula jatuh kembali ke langit.
Sempat terpukau dengan strategi tersebut, Bidam baru sadar bahwa selain menurunkan moral pasukan, bintang tersebut merupakan isyarat dari Yushin untuk melakukan serangan secara serentak. Munculnya Santak (Jang Sung-pil) yang membawa kabar bahwa Yeomjong adalah dalang dibalik semua kejadian membuat semangat tempur Bidam langsung sirna.(indosiar.com/mdL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar