Senin, 01 Februari 2010

Queen Soendoek 35

Yushin (Uhm Tae-woong) tidak berkutik ketika Seolwon (Jun Noh-min) menuding kalau gerakan separatis Bokyahwe telah kembali dimulai. Tudingan tersebut membuat Yushin tidak tahan lagi, namun ucapan sang hwarang malah membuat posisinya makin terpojok.

Saat bicara empat mata, Putri Deokman (Lee Yo-won) langsung membentak Mishil (Go Hyeon-jeong) dengan menyebut apa yang dilakukan kubu wanita itu terhadap Yushin adalah konspirasi terselubung. Mishil langsung tersenyum penuh kemenangan, dan langsung mengutarakan bahwa biarpun sang putri begitu mempercayai Yushin, namun asal-usulnya sebagai keturunan bangsa Gaya tidak bisa dilupakan begitu saja.

Begitu diberitahu kalau muncul keberatan yang diajukan kubu Mishil, Kim Seohyeon (Ju Sung-mo) memutuskan untuk menemui Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) demi menyampaikan isi hatinya. Ia tidak sadar bahwa diantara anak buah kepercayaannya, ada mata-mata Mishil.

Tidak cuma dipusingkan oleh masalah Yushin, kubu istana juga dibuat kebingungan oleh sikap Kim Chunchu (Yoo Seung-ho) yang sejak pulang ke Seorabol kerap keluar dari istana bersama Misaeng (Jung Woong-in). Kesamaan keduanya, termasuk soal menunggang kuda, membuat sang pangeran cepat akrab dengan adik Mishil tersebut.

Bahkan, dengan berani Misaeng membawa Chunchu ke sebuah tempat pelesiran dan menunjukkan satu-persatu gadis terbaik disana. Diam-diam, Misaeng punya rencana sendiri untuk menarik Chunchu menjadi bagian dari kubu Mishil.

Demi mendengar langsung penjelasan Yushin, Munno (Jung Ho-bin) memanggil hwarang tersebut. Ucapan Yushin yang menyebut kalau dirinya sengaja memberikan tanah milik keluarga demi tujuan yang lebih besar yaitu mengintegrasikan bangsa Gaya sebagai bagian dari Shilla sekaligus mewujudkan cita-cita penyatuan tiga kerajaan membuat sang penasehat terkejut, ia tidak menyangka tujuan Yushin begitu mulia.

Tidak mau menyerah begitu saja, Yushin balik menggertak dengan menyebut niat Mishil dan Seolwon untuk menjadikan Bojong (Baek Do-bin) sebagai pungwolju bakal ditentang banyak pihak. Siapa sangka, Seolwon mampu memberi bukti berupa pernyataan Yushin yang menyerahkan tanahnya pada bangsa Gaya. Rupanya, bukti tersebut dicuri oleh mata-mata kubu Mishil dari kediaman Kim Seohyeon.

Dalam posisi yang semakin sulit, Putri Deokman meminta Yushin untuk mengorbankan Seolji (Jung Ho-geun). Permintaan tersebut langsung ditolak, Yushin menyebut bahwa kubu Mishil tidak akan puas dan pasti bakal meminta korban baru. Ucapan itu membuat air mata Putri Deokman jatuh, itu berarti ia harus mengorbankan Yushin.

Di kediamannya saat dikunjungi oleh Bidam (Kim Nam-gil), Putri Deokman akhirnya mengaku sambil terisak bahwa ia sangat menyesal tidak bisa menunjukkan perasaan yang sesungguhnya pada Yushin. Di saat yang sama kepada Munno (Jung Ho-bin), Yushin menyebut bakal tetap menjalankan apa yang sudah direncanakannya.

Pertemuan dengan Yushin membuat Munno berpikir ulang tentang pandangannya terhadap Putri Deokman dan siapa pewaris cita-citanya untuk menyatukan tiga kerajaan. Saat berpapasan dengan Bidam, sang murid langsung menyatakan ketidakpuasannya dengan sang guru perihal peta tiga kerajaan yang disembunyikan, namun Munno hanya bicara singkat sebelum kemudian pergi.

Saat tengah membuntuti, Bidam melihat Misaeng tengah bersama Chunchu masuk ke sebuah tempat judi. Berhasil ikut menyelinap masuk, pria itu melihat bahwa dengan sengaja Misaeng membiarkan Chunchu terus menang judi.

Dengan isyarat, Bidam memberitahu Chunchu kalau dirinya sengaja dibiarkan menang. Namun Chunchu ternyata bukanlah pria bodoh, dengan senyum khasnya ia kembali membalas isyarat tersebut dengan mengatakan kalau dirinya sudah tahu semuanya.

Usaha kubu Mishil untuk menarik Yushin supaya bisa bergabung membuat Putri Deokman sedih, bahkan usaha Sohwa (Seo Young-hee) untuk menghibur gagal. Di luar kediaman sang putri, Yushin terus berdiri sambil memandang ke dalam dengan penuh kesedihan. Setelah berpikir matang, Yushin memutuskan untuk menemui Mishil.

Setelah malam tiba, Munno memasuki sebuah rumah yang ternyata ditempati oleh Yeomjong, orang yang selama ini membantunya menyusun peta tiga kerajaan. Pada pria yang juga lihai sebagai mata-mata itu, Munno menyampaikan niatnya untuk menyerahkan peta yang dibuat pada Yushin.

Ucapan tersebut didengar oleh Bidam, yang langsung terpukul karena sang guru melanggar janji yang diucapkannya bertahun-tahun lalu. Rupanya Munno punya pertimbangan sendiri, ia terkesan dengan ketulusan Yushin yang berani mengorbankan dirinya untuk tujuan yang lebih besar.

Mendengar kalau Yushin sempat lama menunggu di luar kediamannya, Putri Deokman memutuskan untuk menyusul pria itu. Apa yang dilihat selanjutnya sama sekali tidak terbayangkan, Yushin berlutut didepan Mishil dan menyatakan siap untuk takluk.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar