Minggu, 05 Juli 2009

My lovely Sam Soon ( 6 )

Ngak tau kenapa teve ikan terbang itu ngak ngeluarin sinopsis sam soon episode yang ke enam, dan sekarang aku juga udah ngak inget ceritanya gimana ^~^
Waktu itu juga di rumah lagi rame banget, jadi suara di teve kalah sama suara orang rumah huaaaaaaaa rasanya pengen nangis deh.
Sekarang loncat aja deh langsung ke sinopsis yang ke tujuh, karena menurutku kalau sesuai urutan sinopsis yang ada di dalam blog ku, harus maju ke episode 6.

Saat bertemu muka di pembukaan sebuah hotel di wilayah Jeju, ( saat sam soon sedang asyik menikmati hidangan sendirian ) Hyun-woo mendekatiknya dan berusaha memberi sebuah kotak perhiasan yang diletakkannya di atas meja. Dasar apes, adegan itu secara tidak sengaja terlihat oleh Jin-heon. Kotak itu langsung di buka oleh Jin hoen dan ternyata isinya adalah seuntai kalung.

Keruan saja Jin-heon naik pitam, kalung itu langsung di lemparkaannya, dan terjatuh ke dalam kolam air buatan yang ada di hotel tersebut. Jin-hoen tidak terima Hyun-woo mempermainkan sam soon maka ia langsung menghajar Hyun-woo secara membabi-buta sehingga keduanya terlibat pertengkaran sengit. Sam soon berusaha untuk memisahkan mereka berdua dengan cara menggigit tangan Hyun-woo ( aku suka sekali dengan adegan yang satu ini haha .. ). Pada saat yang berbarengan Chae-ri datang dan tidak terima dengan perlakuan sam soon maka mereka berdua pun akhirnya bertengkar dan saling menjambak rambut masing-masing lalu terguling-guling di taman ( di adegan ini bodohnya si jin-hoen dan hyun-woo hanya menonton pasangan mereka dengan bengong, saling tatap dan lambat baru bereaksi untuk memisahkan keduanya ). Setelahnya Hyun-woo berkata bahwa dia adalah lelaki pertama untuk sam-soon, jin-hoen sangan marah dan menabrak badan hyun-woo dengan badannya sehingga lelaki itu terjerembab ke dalam kolam air. kocak banget deh.....( chae-ri yang mendengar perkataan hyun-woo, merasa cemburu dan menanyakan apakah yang dikatakan hyun-woo itu benar? saat itu juga ia ingin melepaskan cincin pertunangan mereka, tapi hyun-woo menjelaskan dan jika memang chae-ri mau memutuskannya silahkan saja memang itu yang dia inginkan dan berkata " kenapa kau selalu membedakan aku dengan jin-hoen" )akhirnya chae-ri ngak jadi deh melepaskan cincin pertunangan mereka.

Jin-heon dibawa Sam-soon kedalam kamar hotel, didalam perjalanan menuju kamar jin-hoen meminta supaya wanita itu hanya mendengarkan dirinya dan bukan orang lain.

Setelah tiba di dalam kamar, tak lama jin-hoen meninggalkannya sebentar untuk ke toilet dan sam-soon bersantai sejenak dengan tidur-tiduran lalu berkesimpulan bahwa sepertinya jin-hoen sudah mulai menyukainya, tapi sam-soon berusaha untuk tetap tenang, agar apa yang dipikirkannya tidak diketahui oleh jin-hoen lalu ditertawakannya.

Saat luka-luka jin-hoen diobati, ia kembali meminta supaya wanita itu hanya mendengarkan dirinya dan bukan orang lain, dan disitu juga dia tambahkan kata serius ( duh so sweat banget neh ^_^ ). Jin-heon menyebut kalau dirinya tidak senang bila Sam-soon berbicara atau sekedar melirik pria lain.

Ngak tau kenapa neh, masa si jin-hoen jadi childish. Dia berbaring di perut Sam-soon, dan tidak membolehkan sam soon untuk bangun. Sam-soon akhirnya mengalah dengan perjanjian supaya jien-hoon mau menceritakan sebuah cerita yang tidak pernah dia ceritakan kepada siapapun. Pria malang itu mulai menceritakan apa yang terjadi saat mengalami kecelakaan beberapa tahun sebelumnya, dimana kecelakaan itu menewaskan kedua kakaknya dan hal itu juga menyebabkan dia tidak bisa lagi menyetir mobil karena trauma.

Rupanya selama ini Jin-heon menyimpan perasaan bersalah karena menganggap dirinyalah penyebab kematian sang kakak dan kakak ipar. Ditambah lagi, pada saat bersamaan ia ditinggalkan Hee-jin. ( adegan disini kasian banget deh jin-hoennya, nangis di pangkuan sam-soon, lalu dipeluk dan diusap kepalanya oleh sam-soon agar pria itu merasa tenang ). Setelah itu, Jin-heon menceritakan bahwa dia berusaha untuk naik gunung ( lupa gunung apa ? ) pokoknya gunung itu biasa mereka naiki berdua dengan kakaknya dan saat turun gunung dia sempat membuat mie sendiri, tapi mie itu rasanya berbeda dengan mie buatan kakaknya. Secara bersamaan tiba-tiba perut sam-soon bunyi hehe... rupanya dia lapar karena belum makan banyak. Lalu jin-hoen mengajaknya keluar untuk makan mie.

Btw ada yang lupa nih, jauh di bon apetit sana, kakak sam-soon memcari tahu dimana sam-soon berada ? dan setelah dia mengetahui adiknya pergi ke jeju bersama sang atasan untuk peresmian hotel. sang kakak mulai khawatir dan menelpon sang adik. Saat ia keluar restoran dia tertimpa bola basket( rupanya mereka para chef sedang bermain basket di depan area restoran ), kakinya pun lecet karena tersadung. lalu rok mininya sobek di bagian belakang ( malang banget nasibnya haha... ), chef yang satu ini aku ngak tau namanya sepertinya berjodoh dengan kakaknya sam son, trus dia berusaha baik dengan memberikan celananya karena tidak satupun karyawan wanita yang memiliki persediaan pakaian di loker.

Dalam perjalanan keluar hotel sam-soen di tlp oleh kakaknya agar tidak bermalam dihotel dan segera pulang. Lalu sam-soon berkata bahwa dia tidak mau makan mie dan ingin segera ke bandara untuk pulang, tapi jin-hoen tetap ingin makan mie.

Belum lama ucapan itu dilontarkan, Hee-jin muncul di hotel dan meminta waktu bicara dengan Jin-heon. Sam-soon langsung berusaha mencegah, dan mengingatkan Jin-heon supaya juga melakukan hal yang sama dengan dirinya : tidak lagi melirik dan berbicara dengan wanita selain dirinya. Saat itu jin-hoen mendengarkan permintaan sam-soon dan keluar naik taksi langsung menuju bandara, tidak jadi makan mie.

Apes bagi Sam-soon, Jin-heon berubah pikiran di tengah jalan dan memberikan 2 tiket lalu meminta sam-soon untuk tidak menunggunya dan meminta taksi yang dinaiki mereka berhenti. Jin-hoen kembali ke hotel. Sam-soon pun akhirnya meminta taksi itu berehenti juga di tengah jalan dan berusaha mengejar jin-hoen tapi sia-sia usaha Sam-soon untuk mencegah. Meski sudah terang-terangan menyatakan rasa sukanya, jin-hoen sama sekali tidak mempedulikannya dan sam-soon harus menerima nasib ditinggal di pinggir jalan. kasian banget nih sam-soon sampe nyeker-nyeker karena cape pake higj heels.

Begitu sampai di hotel, Jin-heon langsung menuju kamar hee-jin. Saat pintu kamar di buka dia bertemu dengan Henry Kim. Jin-hoen meminta agar mereka dapat berbicara berdua saja dan diberikan penjelasan, tapi hee-jin menolak, henry pun tidak diperbolehkannya untuk keluar kamar karena dia sudah dianggap seperti kakaknya.

Tidak tahan dengan perlakuan Ji-hoen yang memaki hee-jin akhirnya henry memberitahu apa alasan Hee-jin pergi : dirinya divonis menderita kanker. Saat itu Hee-jin tidak tega memberitahukannya pada Jin-heon ketika itu baru saja kehilangan dua orang terdekatnya. Ini adegan paling ngak asik neh, masa mereka berdua pelukan, ngak rela-ngak rela.

Tak lama setelah itu, Sam-soon kembali ke hotel untuk mencari Jin-heon. Di lobi, ia bertemu dan sempat berbincang-bincang dengan Henry. Sam-soon berusaha meminta no kamar hee-jin tapi henry tidak memberi tahukannya dan menahan agar sam-soon tetap di lobi. ( disini adegannya lucu banget, sam soon ngomong ngak bisa bahasa inggris dan henry ngak bisa bahasa perancis, jadi mereka impas, lalu mereka ngobrol ngak jelas masalah kue, soalnya henry ngak gitu ngerti kata-kata sam soon tapi sam soon tetep aja bicara dan menjelaskan sesuai kemampuannya dan dia berkata rupanya diriku hebat juga haha........, kalo menurutku sih disini sam soon konyol banget, soalnya henry senyum-senyum terus liat kelakuannya sam-soon ). Tidak ingin memperpanjang masalah, ia memutuskan untuk berangkat ke bandara sendirian sambil meninggalkan pesan di ponsel Jin-heon.( saat meninggalkan pesan di ponsel wanita ini menceritakan kenangan dengan ayahnya sang penjual kue beras yang membawakannya sekeranjang kue beras saat dia akan pergi studi ke perancis, dia berkata pada ayahnya bahwa kue ini tidak mungkin ada yang akan memakannya, lalu dia juga menceritakan kalau dia tidak bisa menghadiri pemakaman ayahnya karena tidak mendapatkan tiket, andai saja dia tahu bahwa itu adalah hari terakhir ia bisa bertemu dengan ayahnya, maka kue berasnya pun akan di makannya sampai habis. kurang lebihnya gitu deh sedih banget hiks hiks ).

Sumber : (indosiar.com/mdL)

1 komentar: