Rabu, 19 Agustus 2009

A love to Kill (1)

Duh, ngantuknya pagi hari ini!!!!rasanya pengen bobo Zzzzzzzzzz Zzzzzzzzz

Tapi sebelom aku menghayal bobo-bobo dipagi hari ( karena itu ngak akan mungkin terjadi ). Aku mo cerita sedikit nih.

Semalam, aku nonton drama A love to kill. Padahal semalam tuh aku udah ngantuk banget, pan kemaren aku begadang nonton coffe price episode terakhir. Noatnya sih pengen bobo cepet-cepet, tapi karena rasa penasaran waktu lihat iklannya!!! sepertinya aku udah pernah lihat??? kapan ya??? lupa ( ternyata setelah cek n ricek tayang perdananya itu tahun 2006 ).

Dan baru sadar udah pernah ku lihat, sewaktu ada adegan cewe berbaju merah yang mau bunuh diri disungai karena cinta ditolak ( kalo disini sih, dukun udah bertindak tuh xixixi.......ngayal )

Hmmm, sepertinya aku sudah terkena virus baru nih setelah bbf ( bukan virus baru sih, rerun gitu ), secara bi itu kan juga my fav actor sejak main di full house.

Dengan begitu, aku jadi harus begadang terus nih sampe dini hari alias jam 12 malem, demi looking-looking drama itu.

Udah gitu disitu aktingnya bi asli keren banget ( macho ) cowo banget, berantem, tinju, pake ada adegan lempar cater ke apel trus nancep di kusen ( adegan waktu lagi nagih utang ) plus ostnya juga enak didengar ( duh melting abis ngeliatnya ).

Udahan dulu deh prolognya, makin ngak guna aja bahasanku hehe.....

Kerap merasakan kepahitan hidup, Kang Bok-gu tumbuh menjadi pemuda yang dingin. Ia bergeming ketika seorang gadis yang mencintainya meminta pria itu untuk menuturkan cintanya, bahkan tidak perduli ketika wanita itu belakangan berusaha bunuh diri dengan terjun dari jembatan.

Meski belakangan tidak tahan juga dan akhirnya menyelamatkan gadis itu, Bok-gu menuturkan tidak akan muncul lagi kalau wanita tersebut berusaha bunuh diri lagi. Tak jauh dari sana, seorang wanita Cha Eun-seok yang ternyata adalah seorang aktris baru saja merampungkan syuting.

Diidolai oleh banyak orang, hidup Eun-seok terasa sepi karena diam-diam hatinya merindukan seorang pria bernama Kang Min-joo, yang diam-diam sering memperhatikannya dari kejauhan. Pertemuan pertama gadis dan Bok-gu terjadi ketika mobil keduanya berdampingan, Eun-seok diam-diam merasakan hal berbeda melihat aksi pemuda itu yang merentangkan tangannya.

Merasa ditinggalkan begitu saja oleh Min-joo, Eun-seok lagi-lagi harus kecewa karena pria yang dicintainya itu menolak bahkan berkesan menghindar. Saking sedihnya, gadis itu mabuk-mabukan hingga terjadi 'insiden' kecil yang melibatkan pria lain bernama Kim Joon-seong.

Berprofesi sebagai petarung di atas ring, Bok-gu menjalani kerja lain sebagai penagih hutang bersama gadis bernama Han Da-jeong. Kombinasi keduanya yang cukup 'mematikan', didukung penampilan Bok-gu yang berantakan, membuat mereka tidak kesulitan menjalankan pekerjaan meski pihak yang ditagih tidak jarang melakukan intimidasi balik dengan menyewa tukang pukul.

Diam-diam, Han Da-jeong menyukai sosok Bok-gu yang kerap terkesan misterius. Namun, pria itu sendiri tentu saja tidak sadar dan hidupnya lebih banyak diwarnai oleh munculnya suara-suara misterius dari sang kakak yang telah lama terpisah dengannya.

Demi menjernihkan masalah, Joon-seong yang sempat dimarahi ayahnya meminta sekertarisnya untuk mengatur pertemuan dengan Eun-seok. Siapa sangka, keduanya malah saling curiga kalau masing-masing pihak sengaja mengatur skandal tersebut demi popularitas.

Ketika sedang berjalan kembali ke kediamannya, Bok-gu telah dinanti oleh seorang gadis yang menyukainya, yang memberitahu kalau ia akan segera menikah. Akhirnya ketahuan kenapa pria itu kerap menolak cinta wanita : ia merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Da-jeong, yang menyebabkan sebagian kulit gadis itu terbakar. Mendengar obrolan mereka, Da-jeong langsung terduduk lemas.

Bok-gu sendiri tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut karena ada hal yang lebih penting : ia berhasil menemukan kakaknya Min-joo yang telah lama hilang. Begitu masuk ke apartemen sang kakak, pria itu melihat sejumlah foto Eun-seok dan dirinya, kemudian memutuskan untuk tidak menemui Min-joo dan hanya meninggalkan sbuah pesan.

Kejadian itu membuat emosi Bok-gu cepat naik, sampai-sampai ia nyaris saja menghajar seorang pria setengah baya yang dianggapnya berusaha merayu Da-jeong. Namun, sebuah suara yang tidak asing membuatnya mengurungkan niat tersebut : Min-joo.

Sambil duduk di atas loteng, Bok-gu mengenang saat-saat terakhirnya ketika bertikai hingga akhirnya berpisah dengan Min-joo. Bok-gu tidak sadar bahwa ketika sedang mengobrol, perhatian kakaknya teralih pada berita di sebuah papan besar yang menceritakan tentang skandal antara Eun-seok dan Joon-seong.

Bok-gu baru sadar ada sesuatu yang salah ketika Min-joo seperti lupa dengan sekelilingnya dan menyodorkan tangannya seolah hendak membelai wajah Eun-seok yang terpampang di papan besar, namun terlambat. Tubuh sang kakak yang terpeleset meluncur deras ke bawah.

Sumber : Indosiar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar