Selasa, 04 Agustus 2009

Full House (3)

Kepergian gadis itu membuat Young-jae berpikir lagi, ia memutuskan untuk menyusul Ji-eun dan memperbolehkannya tinggal di Full House dengan syarat bekerja sebagai pembantu. Meski dengan berat hati, mengingat ia tidak pernah hidup telaten, Ji-eun menyanggupi permintaan tersebut.

Ketika bertemu Hae-won, Young-jae terkejut mendengar niat gadis itu berangkat ke New York menyusul Min-hyuk dan mungkin tidak akan kembali lagi ke Korea. Pria itu langsung berniat untuk melamar gadis yang telah lama dicintainya tersebut. Young-jae berusaha mempersiapkan diri sejak awal namun dasar sial, saat berusaha menghafal kalimat yang hendak diucapkan ia malah kepergok Ji-eun.

Mempersiapkan makan malam romantis, Young-jae harus kecewa ketika Hae-won mendadak berniat pergi hanya karena mendapat telepon dari Min-hyuk. Dengan marah-marah pria itu membeberkan fakta bahwa Min-hyuk tidak pernah menyukai Hae-won, namun gadis itu dengan tenang mengatakan bahwa dirinya akan berusaha supaya cinta tersebut tidak bertepuk sebelah tangan.

Keesokan harinya ketika membereskan rumah, Ji-eun menemukan undangan pesta dan merengek untuk diajak. Meski Young-jae menolak, dengan caranya sendiri gadis itu berhasil masuk. Disana, ia bertemu dan mengobrol akrab dengan Min-hyuk.

Saat itu, Hae-won berniat untuk mengutarakan perasaan sebenarnya pada pria itu. Segera setelah Ji-eun pergi, gadis itu menyampaikan rasa sukanya pada Min-hyuk namun ditolak dengan alasan tidak ingin Young-jae sakit hati. Kesal dengan jawaban itu, Hae-won secara terang-terangan minta Young-jae untuk mengutarakan rasa sukanya.

Merasa gengsi, Young-jae malah menyatakan rasa sukanya pada Ji-eun dengan mencium gadis itu terang-terangan didepan umum. Kejadian ini langsung menjadi santapan pers yang kebetulan hadir, sementara Min-hyuk dan Hae-won hanya bisa melongo.

Setelah berpikir keras, Young-jae berniat untuk mengakhiri gosip yang terus menimpa dirinya. Ia menawari Ji-eun untuk pura-pura menikah dan setelah enam bulan bercerai. Seandainya skenario itu berhasil, gadis itu bisa memperoleh rumahnya kembali ditambah sejumlah uang.

Sempat bimbang, Ji-eun akhirnya menerima tawaran tersebut, kesepakatan keduanya ditandai oleh tanda tangan masing-masing di surat perjanjian dan jabatan tangan. Sandiwarapun dimulai, Young-jae sempat terkesima melihat kecantikan Ji-eun yang didandani menjelang konferensi pers namun ia berusaha menutupi perasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar