Kamis, 25 Juni 2009

My lovely Sam Soon ( 4 )




Dalam keadaan setengah sadar, Jin-heon memanggil Sam-soon dengan nama Hee-jin. Sambil komat-kamit berdoa supaya Tuhan tidak mengujinya, Sam-soon sadar bahwa selama ini Jin-heon menutup diri demi menunggu wanita yang dicintainya kembali.

Sambil memantapkan hati, pagi harinya Hee-jin menuju ke apartemen Jin-heon demi menjelaskan alasannya menghilang selama 3 tahun. Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi gadis itu saat tahu ada Sam-soon didalam sana. Apalagi, Jin-heon sengaja memanas-manasinya dengan menyebut Sam-soon sebagai kekasih barunya.

Dengan sedih, Hee-jin akhirnya pulang. Sikap Jin-heon yang sengaja memanfaatkan dirinya keruan saja membuat Sam-soon marah, ia berteriak menyuruh pria itu untuk mengejar wanita yang dicintainya. Namun, Jin-heon dengan suara tinggi menolak sambil menyebut Hee-jin telah memperlakukannya dengan kejam di masa lalu.

Sikap Jin-heon yang begitu keras membuat Sam-soon kesal, karena menurutnya bukan begitu cara memperlakukan seorang wanita. dalam keadaan marah besar, Sam-soon mengancam untuk membatalkan kontrak yang telah ditandatanganinya bersama Jin-heon bila pria itu tidak mengubah sikapnya.

Di restoran, keduanya kembali terlibat pertengkaran akibat sikap Jin-heon terhadap Hee-jin yang sempat datang kesana. Saking kesalnya dengan kecerewetan Sam-soon, Jin-heon meninju lukisan yang ada dibelakang wanita itu.

Penasaran dengan hubungan Sam-soon dan Jin-heon, Hee-jin mengajak Sam-soon untuk bertemu empat mata. Disana, ia meminta supaya wanita yang telah berusia kepala tiga itu untuk menjauhi pria yang dicintainya. Siapa sangka, permintaan yang sama juga dilontarkan oleh Sam-soon.

Tidak ingin berlama-lama memikirkan pertemuannya dengan Hee-jin, Sam-soon mengajak Mi-joo keponakan Jin-heon untuk datang ke restoran demi membantunya memanggang kue. Suasana yang semula adem-ayem berubah menjadi meriah ketika Sam-soon yang iseng menempelkan tangannya yang penuh tepung ke wajah Jin-heon.

Melihat itu, Mi-joo tidak mau ketinggalan dan ikut menempelkan tangannya di wajah sang paman sehingga perang tepung di dapur tidak bisa dihindari. Untuk pertama kalinya, Jin-heon begitu bahagia sehingga ia tertawa lepas. Tawa itu sempat membuat para pegawai Bon Appetit bingung, karena mereka belum pernah mendengar suara tawa sang majikan sebelumnya.

Hee-jin masih berusaha untuk memberi penjelasan pada Jin-heon dengan menunggui pria itu didepan apartemennya, namun lagi-lagi usaha tersebut sia-sia. Pasalnya, Jin-heon masih belum bisa melupakan sakit hatinya, dan menuduh Hee-jin meninggalkannya demi pria lain.

Terlanjur sedih mendengar tudingan tersebut, Hee-jin pergi dengan berurai air mata. Belakangan, Jin-heon menyesali sikapnya dan memutuskan untuk menyusul Hee-jin. Siapa sangka, ia malah melihat gadis yang dicintainya sedang menangis tersedu-sedu di pelukan Henry Kim, pria yang terus menunggu cinta Hee-jin dengan tulus.

Sumber : (indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar